Jumat, 23 April 2010

Teman adalah ....

Silakan anda isi sendiri titik-titik di judul tulisan saya itu. Saya yakin bahwa masing-masing dari kita punya jawaban sendiri.
Ya. Teman, sahabat, kawan. Sebagaian dari kita mempunyai kategori yang berbeda dalam menentukan apakah orang yang kita kenal itu berstatus "teman", "kawan", atau "sahabat". Ada yang berpendapat bahwa setiap orang yang kita kenal adalah teman. Sedangkan orang yang sudah kita kenal dengan lebih dalam dan bisa menerima kita apa adanya adalah sahabat. Saya termasuk salah satu orang yang berpendapat seperti itu.
Kenapa? Pertama, saya adalah orang egois yang bisa seenaknya melakukan apa yang saya mau tanpa memikirkan orang lain. Tapi tunggu, itu hanya dalam beberapa hal yang tidak sesuai dengan prinsip saya.meskipun kami berteman, saya adalah tipe orang yang...yah, mungkin agak susah dipahami. Hehe...oke itu kekurangan saya. Karena sifat saya itu, maka saya berpikir : "beruntung sekali saya! masih ada yang mau jadi sahabat saya untuk mendengar cerita-cerita membosankan yang saya ceritakan." Tidak semua orang bisa menerima kelebihan dan kekurangan diri saya, diri anda, sebaik orang-orang yang bersedia jadi sahabat anda!
Kedua, mulai sejak lahir manusia adalah makhluk individu dan sosial. Dan oleh karena itu, ketika seorang anak kecil sudah mulai berinteraksi dengan dunia luar maka ia akan mendapat teman. Teman bisa didapat dari mana saja. Tapi sekali lagi, teman yang sekedar teman belum tentu mau berbagi cerita sedih bersama anda.
Ketiga, sahabat sejauh apapun mereka berada pasti selalu memikirkan anda. Walaupun tidak mungkin setiap detik dan menit anda memenuhi pikiran sahabat-sahabat anda, tapi percayalah suatu waktu pasti ada ikatan yang mengikat dan menarik anda kembali kepada sahabat-sahabat anda.

Tulisan ini saya buat karena saya sedang merindukan sahabat-sahabat saya. Jujur, sebenarnya saya ingin menjadikan semua orang yang saya kenal jadi sahabat saya. Tapi apa bisa?haha... Menyenangkan sekali rasanya punya banyak teman, apalagi banyak sahabat. Karena faktanya : dari lahir sampai kembali lagi ke Yang Maha Kuasa, seorang manusia PASTI butuh bantuan manusia lainnya. Sejauh ini belum ada cerita mengenai bayi yang lahir sendiri tanpa bantuan bidan atau dokter kandungan ataupun jasad tak bernyawa yang membenamkan dirinya sendiri ke liang kubur.

Maka tak salah jika dibilang "sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat banya bagi manusia lainnya.
Oleh karena itu : "MAKE FRIENDS, AND KEEP THEM FOREVER". -Billy Boen. Author of Young on Top-

Keep your friends, fella! :)